VALIDITAS, REALIBILITAS, TES STANDAR, DAN TES
BUATAN GURU
Diajukan untuk Memenuhi Tugas kelompok
Mata
Kuliah: Evaluasi Belajar
Dosen : Naela Rifatil Muna S.Psi
Disusun Oleh :
IBNU UBAIDILLAH (58430519)
ADE IDHAM KHALID (59430571)
CAHYUDI
(59430576)
DEDI SUPRIYADI (59430578)
HARIS HERMANA
(59430591)
Tarbiyah/ III / PBI-C
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2012
KATA PENGANTAR
Tiada yang indahdanpantasselain
kata-kata pujisyukurkehadirat Allah SWT yang
telahmemberikanrahmatdanhuayahnyakepada kami sehingga kami
dapatmenyelesaikantugasmakalah yang berjudul “VALIDITAS, REALIBILITAS, TES
STANDAR, DAN TES BUATAN GURU.” yang insya Allah
didalamnyadapatmemberikanmanfaat, khususnyauntukmahasiswa yang belajartentangevaluasi
pendidikan .
Makalahinidisusundalamrangkamemenuhisalahsatutugastersturkturmatakuliahevaluasi
pendidikan.Kami
ucapkanmohonmaafapabilaterdapatkesalahandalampembuatanmakalahini.Kami
harapkankritikdan saran kepadarekan-rekan demi
kesempurnaanmakalhini.Semogamakalahinidapatmemberimanfaatkepadakitasemua.Amiin.
Cirebon, 26 april 2012
Penulis
Daftaar isi
BAB I............................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN........................................................................................................ 1
A.LatarBelakang......................................................................................... 1
B.Permasalahan........................................................................................... 1
C.Tujuan...................................................................................................... 1
BAB
II............................................................................................................................ 2
Validitas......................................................................................................................... 2
1.
Validitas logis....................................................................................................... 2
a.Validitas isi (content validity)............................................ 3
b.Validitas konstruksi (construct
validity).......................... 3
2.
Validitas empiris................................................................................... 4
Reliabilitas............................................................................................. 6
a. Pengertian Reliabititas......................................................................... 6
b. Jenis- Jenis Reliabilitas........................................................... 7
1.Reliabilitas Konsistensi Tanggapan................................ 7
2.Reliabilitas Konsistensi Gabungan Item......................... 8
TesStandardan TesBuatan Guru.......................................................... 8
1.PengertianTesStandar dan Tes Buatan Guru...................8
2.PerbandinganTesStandar dan Tes Buatan Guru..............9
3.KegunaanTesStandar dan Tes Buatan Guru...................11
4.Kelengkapan Tes Standar.................................................12
BAB III............................................................................................................................. 14
PENUTUP........................................................................................................................ 14
A.
Kesimpulan........................................................................................................ 14
DAFTAR
PUSTAKA.................................................................................................. 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Tes adalah salah satu bentuk
instrumen evaluasi untuk mengukur seberapa besar kemampuan siswa dalam memahami
dan menguasai pokok-pokok materi yang sudah diajarkan. Tes ada yang dibuat oleh
seorang guru yang kemudian disebut tes buatan guru dan ada tes yang sudah
memenuhi standar suatu satuan pendidikan maupun lembaga pendidikan yang
kemudian disebut tes terstandar.
Dalam menilai, baik tes terstandar
maupun tes buatan guru ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yang berkaitan
dengan validitas dab reliabilitas. Dalam makalah ini akan diuraikan tentang
banyak hal yang berkaitan dengan tes standar dan tes buatan guru. Serta
dijelaskan juga tentang validitas dan reliabilitas.
B.
Permasalahan
1.
Apa yang di maksud dengan validitas
dan relibilitas ?
2.
Apa yang dimaksud tes standar dan
tes buatan guru itu?
C. Tujuan
1. untuk mengerti lebih
dalam pengertian dan cara menghitung relibilitas dan validitas
2. Untuk mengetahui tentang hal-hal
yang berkaitan dengan tes standar dan tes buatan guru.
.
BAB II
Validitas, Reliabilitas, Tes
Standar, Dan Tes Buatan Guru
1. Validitas
Validitas berasal dari kata
“validity” yang artinya sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur
dalam melakukan fungsi ukuranya, validitas dalam bahasa indonesia sering disebut
valid disebut juga dengan istilah shahih, suatutes dapat dikatakan mempunyai
validitas yang tinggi jika alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau
memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukanya pengukuran
tersebut. Adapun alat yang digunakan dalam hal ini adalah kisi-kisi soal dan
gari besar program pengajaran (GBPP) yang berlaku dan sesuai dengan yang
diajarkan.
Validitas adalah suatu konsep yang
berkaitan dengan sejauhmana tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur. Hal
senada dikatakan Anastasia (1988) bahwa validitas adalah suatu tingkatan yang
menyatakan bahwa suatu alat ukur telah sesuai dengan apa yang diukur. Dengan
kata lain, sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika prediktornya (hasilnya)
sesuai dengan kriterium (skor totaltes), dalam arti memilki kesejajaran antara
hasil tes tersebut dengan kriterium.
Ø
Macam Macam Validitas
Sebuah tes dapat di ketahui dari hasil pemikiran pengukuran dan hasil
dari pengalaman sehingga diperoleh validitas logis dan validitas empiris.
1.
Validitas logis
Istilah
validitas logis mengandung kata “logis”
berasal dari kata logika yang berarti penalaran. Validitas logis untuk sebuah
instrumen evaluasi menunjuk pada kondisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi
[ersyaratan valid berdasarkanhasil penalaran. Validitas ini disbebut juga
validiatas ideal, validitas rasional, atau validitas dasollen. Untuk menentukan
apakah suatu tes sudah memiliki validitas rasional atau belum, dapat dilakukan
penelusuran dari dua segi, yaitu segi isinya (konten) dan dari segi susunanya
(konstruksi).
a. Validitas isi (content validity)
Suatu tes dapat dikatakn memiliki validitas apabila
mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran
yang diberikan. Validitas isi adalah validitas yang dilihat dari segi tes itu
sendiri sebagai alat pengukur hasil belajar yaitu sejauh mana tes hasil belajar
senagai alat pengukur belajar peserta didik, isinya telah dapat mewakili secara
representatif terhadap keseluruhan materi atau bahan pelajaran yang seharusnya
diteskan (disajikan). Validitas isi (content validity) mempersoalkan apakah isi
butir tes yang di sajikan mencerminka isi kurikulum yang seharusnya diukur atau
tidak. Dengankata lain sejauh manakah isi suatu tes sungguh-sungguh
mencerminkan rincian bahan pelajaran yang tersaji dalam garis-garis besar
program pengajaran dalam suatu kurikulum menentukan taraf validitas isinya.
Untuk itu di perlukan memeriksakan kembali terhadap bahan-bahan yang akan
diteskan dengan materi peljaran materi pelajaran yang diajakarkan. Karena
materi yang diajarkan ini tertuang dalam GBPP yang merukan penjabaran dari
kurikulum yangditentukan, maka validitas isinya sering di sebut dengan
validitas kurikuler.
b. Validitas konstruksi (construct
validity)
Secara etimologi, kata “konstruksi” mengandung arti
susunan, kerangka atau rekaan. Adapun secara terminologis, validitas konstruksi
adalah validitas yang menunjukan sejauh mana tes mengukur konstruksi teoritik
yang hendaknya, yang dimasukan disini adalah konstruksi teori psikologis.
Validitas konstruksi dari suatu hasil tesa belajar dapat diketahui denganjalan
melakukan pencocokan antara aspek-aspek berfikir yang dikehendaki dengan
instruksional khusus jika secara logis atau secara rasional hasil penganalisaan
itu menunjukan bahwa aspek berfikir yang diungkap melalui butir-butir soal tes
hasil belajaritu sudah dengan tepat mencerminkan aspek-aspek yang diungkap pada
tujuan instruksional khusus, ms hasil belajar tersebut dinyatakan telah
memiliki validitas konstruksi
2). Validitas empiris
Istilah validitas empiris memuat kata “empiris” yang artinya
“pengalaman”sebuah instrumaen dapat dikatakan memiliki validitas empiris apabila
sudah diuji dari pengalaman. Sebagai contoh dari sehari-hari seseorang dapat
diakui jujur oleh masyarakat apabila dalam pengalaman dapat dibuktikan bahwa
orang tersebut jujur. Dari contoh diatas dapat diketahui banwa validitas
empiris tidak hanya diperoleh hanya dengan menyusun instrumen berdasarkan
ketentuan seperti halnya validitas logis, akan tetapi harus dibuktikan melalui
pengalaman.
Contoh soal validitas
2. Reliabilitas
A.
Pengertian Reliabititas
Kata
reliabilitas dalam bahasa Indonesia yang digunakan saat ini, sebenarnya diambil
dari kata reliability dalam bahasa Inggris dan berasal dari kata reliable
yang artinya dapat dipercaya,keajegan, konsisten, keandalan, kestabilan. Suatu
tes dapat dikatakan reliabel jika tes tersebut menunjukkan hasil yang dapat
dipercaya dan tidak bertentangan.
Menurut
Sugiono (2005) Reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat
ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur
itu dilakukan secara berulang. Reabilitas tes adalah tingkat keajegan
(konsitensi) suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk
menghasilkan skor yang ajeg, relatif tidak berubah walaupun diteskan pada
situasi yang berbeda-beda. Sedangkan Sukadji (2000) mengatakan bahwa
reliabilitas suatu tes adalah seberapa besar derajat tes mengukur secara
konsisten sasaran yang diukur. Reliabilitas dinyatakan dalam bentuk angka,
biasanya sebagai koefisien. Koefisien tinggi berarti reliabilitas tinggi.
Menurut
Nursalam (2003) Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan
bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali–kali dalam
waktu yang berlainan. Alat dan cara mengukur atau mengamati sama–sama memegang
peranan penting dalam waktu yang bersamaan.
Menurut
Arifin (1991), suatu tes dapat dikatakan andal (reliable) jika tes
tersebut mempunyai hasil yang taat asas (konsisten). Sedangkan Sudjana (2004)
mengatakan bahwa reliabilitas suatu tes adalah ketepatan atau kejegan tes
tersebut dalam menilai apa adanya, artinya kapan pun tes tersebut digunakanakan
memberikan hasil yang sama atau relatif sama.
Berdasarkan
beberapa pendapat tentang reliabilitas di atas, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa reliabilitas adalah suatu pengukuran terhadap suatu tes yang melihat
apakah tes tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya di ukur.
B.
Jenis- Jenis Reliabilitas
Salah satu
syarat agar hasil suatu tes dapat dipercaya adalah tes tersebut harus mempunyai
reliabilitas yang memadai. Oleh karena itu Jaali dan Pudji (2008) membedakan
reliabilitas menjadi 2 macam, yaitu :
- Reliabilitas Konsistensi tanggapan, dan
- Reliabilitas konsistensi gabungan item
1.
Reliabilitas Konsistensi Tanggapan
Reliabilitas
ini selalu mempersoalkan mengenai tanggapa responden atau objek terhadap tes
tersebut apakah sudah baik atau konsisten. Dalam artian apabila tes yang telah
di cobakan tersebut dilakukan pengukuran kembali terhadap obyek yang sama,
apakah hasilnya masih tetap sama dengan pengukuran sebelumnya. Jika hasil
pengukuran kedua menunjukkan ketidakonsistenan, maka hasil pengukuran tersebut
tidak mengambarkan keadaan obyek yang sesungguhnya. Untuk mengetahui apakah
suatu tes atau instrument tersebut sudah mantap atau konsisten, maka
tes/instrument tersebut harus diuji kepada obyek ukur yang sama secara
berulang-ulang.
Ada tiga
mekanisme untuk memeriksa reliabilitas tanggapan responden terhadap tes (Jaali
; 2008) yaitu :
- Teknik test-retestialah pengetesan dua kali dengan menggunakan suatu tes yang sama pada waktu yang berbeda.
- Teknik belah duaialah pengetesan (pengukuran) yang dilakukan dengan dua kelompok item yang setara pada saat yang sama.
- Bentuk ekivalenialah pengetesan (pengukuran) yang dilakukan dengan menggunakan dua tes yang dibuat setara kemudian diberikan kepada responden atau obyek tes dalam waktu yang bersamaan.
2.
Reliabilitas Konsistensi Gabungan Item
Reabilitas
ini terkait dengan konsistensi antara item-item suatu tes atau instrument..
Apabila terhadap bagian obyek ukur yang sama, hasil pengukuran melalui item
yang satu kontradiksi atau tidak konsisten dengan hasil ukur melalui item yang
lain maka pengukuran dengan tes (alat ukur) sebagai suatu kesatuan itu tidak
dapat dipercaya. Untuk itu jika terjadi hal demikian maka kita tidak bisa
menyalahkan obyek ukur, melainkan alat ukur (tes) yang dipersalahkan, dengan
mengatakan bahwa tes tersebut tidak reliable atau memiliki reliabilitas yang
rendah.
Koefisien
reliabilitas konsistensi gabungan item dapat dihitung dengan menggunakan 3
rumus (Jaali 2008), yakni :
- Rumus Kuder-Richardson, yang dikenal dengan nama KR-20 dan KR-21.
- Rumus koefisien Alpha atau Alpha Cronbach.
- Rumus reliabilitas Hoyt, yang menggunakan analisis varian.
3.
Tes Standar dan Tes Buatan Guru
- Pengertian Tes Standar dan Tes Buatan Guru
Pengertian tes standar secara sempit
adalah tes yang disusun oleh satu tim ahli, atau disusun oleh lembaga yang
khusus menyelenggarakan secara professional. Tes tersebut diketahui memenuhi
syarat sebagai tes yang baik. Tes ini dapat digunakan dalam waktu yang relatif
lama, dapat diterapkan pada beberapa obyek mencakup wilayah yang luas. Untuk
mengukur validitas dan reliabilitasnya telah diuji-cobakan beberapa kali
sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
Di antara tes
prestasi yang digunakan di sekolah ada yang dinamakan tes prestasi standar. Dalam salah
satu kamus, arti kata ”standar” adalah:
A degree of level of requirement,
excellence, or attainment
Standar untuk
siswa dapat dimaksudkan sebagai suatu tingkat kemampuan yang harus dimiliki
bagi suatu program tertentu. Mungkin standar bagi suatu kursus A berbeda dengan
B. Jadi standar ini dapat dibuat “keras” maupun “lunak” tergantung dari yang
mempunyai kebijaksanaan.
Suatu tes
standar dengan demikian berbeda dengan tes prestasi biasa.Prosedur yang
digunakan untuk menyusun tes standar untuk tes prestasi melalui cara langsung
yang ditumbuhkan dari tes yang digunakan di kelas. Sedangkan spesifikasi yang
digunakan untuk menentukan isi dalam tes bakat biasanya didasarkan atas
analisis job (jabatan) atau analisis tugas yang merupakan tuntutan calon
pekerjaannya. Disamping itu juga mempertimbangkan sifat-sifat yang ada pada
manusia. Analisis jabatan analisis tugas yang dilakukan biasanya tidak tidak
didasarkan atas satu kurikulum, tetapi diambil dari masyarakat.
Istilah
“standar” dalam tes dimaksudkan bahwa semua siswa menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang sama dari sejumlah besar pertanyaan dikerjakan
dengan menggunakan petunjuk yang sama dan dalam batasan waktu yang sama pula.
Dengan demikian maka seolah-olah ada suatu standar atau ukuran sehingga
diperoleh suatu standar penampilan (performance) dan penampilan kelompok
lain dapat dibandingkan dengan penampilan kelompok standar tersebut.
Istilah
“standar” tidak mengandung arti bahwa tes tersebut mengukur apa yang harus dan
dapat diajarkan pada suatu tingkat tertentu atau bahwa tes itu menyiapkan suatu
standar prestasi dimana siswa harus dan dapat mencapai suatu tingkat tertentu.
Sekali lagi, tes standar dipolakan untuk penampilan prestasi sekarang (yang
ada) yang dilaksanakan secara seragam, diusahakan dalam kondisi yang seragam,
baik itu diberikan kepada siswa dalam pelaksanaan perseorangan maupun siswa
sebagai anggota dari suatu kelompok.
- Perbandingan Tes Standar dan Tes Buatan Guru.
Tes standar disusun dalam tipe-tipe
soal yang sama yang meliputi bahan atau pengetahuan yang sama banyak dengan
bahan atau pengetahuan yang dicakup oleh tes buatan guru. Lalu apakah perbedaan antara tes standar dengan tes buatan guru, atau
apakah keburukan dan keuntungan tes standar?
Pertama,
marilah kita tinjau perbedaan antara tes standar dengan tes buatan guru.
Perbedaannya adalah sebagai berikut:
Tes Standar
|
Tes Buatan Guru
|
a. Didasarkan
atas bahan dan tujuan umum dari sekolah-sekolah di seluruh Negara.
b. Mencakup
aspek yang luas dan pengetahuan atau keterampilan dengan hanya sedikit butir
tes untuk setiap keterampilan atau topik.
c. Disusun
dengan kelengkapan staf profesor, pembahas, dan editor butir tes.
d.
Menggunakan butir tes yang sudah diujicobakan (try out), dianalisis
dan direvisi sebelum menjadi sebuah tes.
e. Mempunyai
reliabilitas yang tinggi.
f.
Dimungkinkan menggunakan norma untuk seluruh Negara.
|
a. Didasarkan
atas bahan dan tujuan khusus yang dirumuskan oleh guru untuk kelasnya
sendiri.
b. Dapat
terjadi hanya mencakup pengetahuan atau keterampilan yang sempit.
c. Biasanya
disusun sendiri oleh guru dengan sedikit atau tanpa bantuan orang lain/tenaga
ahli.
d. Jarang
menggunakan butir tes yang sudah diujicobakan, dianalisis dan direvisi.
e. Mempunyai
reliabilitas sedang atau rendah.
f. Norma
kelompok terbatas kelas tertentu.
|
Kedua, untuk
menyusun tes standar, diutuhkan waktu yang lama. Seperti disebutkan ahwa untuk
memperoleh sebuah tes standar melalui prosedur:
o
Penyusunan;
o Uji coba;
o Analisa;
o Revisi;
o Edit.
o
Kelima kegiatan
ini membutuhkan waktu lama.
- Kegunaan Tes Standar dan Tes Buatan Guru.
b.
Kegunaan Tes
Standar
Secara singkat
dapat dikemukakan bahwa kegunaan tes standar adalah:
a)
Jika ingin membuat perbandingan,
b)
Jika banyak orang yang akan memasuki suatu sekolah tetapi tidak tersedia data
tentang calon ini.
Secara garis
besar kegunaan tes standar adalah:
i.
Membandingkan prestasi
belajar dengan pembawaan individu atau kelompok.
ii.
ii.
Membandingkan tingkat prestasi siswa dalam keterampilan di berbagai bidang
studi untuk individu atau kelompok.
iii.
Membandingkan
prestasi siswa antara berbagai sekolah atau kelas.
iv.
Mempelajari perkembangan
siswa dalam suatu periode waktu tertentu.
c.
Kegunaan Tes Buatan Guru
Secara singkat dapat dikemukakan
bahwa kegunaan tes buatan guru adalah:
i.
Untuk
menentukan seberapa baik siswa telah menguasai bahan pelajaran yang diberikan
dalam waktu tertentu.
ii.
Untuk
menentukan apakah sesuatu tujuan telah tercapai.
iii.
Untuk
memperoleh suatu nilai.
Selanjutnya
baik tes standar dan tes buatan guru dianjurkan dipakai jika hasilnya akan
digunakan untuk:
a) Mengadakan diagnosis terhadap ketidakmampuan siswa.
b)
Menentukan tempat
siswa dalam suatu kelas atau kelompok.
c)
Memberikan
bimbingan kepada siswa dalam pendidikan dan pemilihan jurusan.
d) Memilih
siswa untuk program-program khusus.
- Kelengkapan Tes Standar
Sebuah tes yang
sudah distandardisasikan dan sudah dapat disebut sebagai tes standar, biasanya
dilengkapi dengan sebuah manual. Manual ini memuat keterangan-keterangan atau
petunjuk-petunjuk yang perlu terutama yang menjelaskan tentang pelaksanaan,
menskor, dan mengadakan interpretasi.
Secara garis
besar manual tes standar ini memuat:
a.
Ciri-ciri
mengenai tes, misalnya menyebutkan tingkat
validitas, tingkat reliabilitas dan sebagainya.
b.
Tujuan serta
keuntungan-keuntungan dari tesMisalnya yang
disebutkan untuk siapa tes tersebut diberikan dan untuk tujuan apa.
c.
Proses standardisasi
tes
Misalnya mengenai hal-hal yang
berhubungan dengan sampel.
·
Besarnya
sampel,
·
Teknik
sampling,
·
Kelompok mana
yang diambil sebagai sampel (sifat sampel).
Juga mengenai taraf kepercayaan
yang diambil dan bagaimana kaitannya dengan hasil tes.
d.
Petunjuk-petunjuk
tentang cara melaksanakan tes
Misalnya:
dilaksanakan dengan lisan atau tertulis, waktu yang digunakan untuk mengerjakan
setiap bagian, boleh tidaknya tercoba keluar jika sudah selesai mengerjakan
soal itu dan sebagainya.
e.
Petunjuk-petunjuk
bagaimana cara menskor
Misalnya: untuk
beberapa skor tiap-tiap soal/unit, menggunakan sistem hukuman atau tidak,
bagaimana cara menghitung nilai akhir dan sebagainya.
f.
Petunjuk-petunjuk
untuk menginterpretasikan hasil
Misalnya:
- Betul nomor
sekian sampai sekian cocok untuk jabatan kepala seksi,
- Betul nomor
sekian saja, cocok untuk jabatan guru dan sebagainya.
g.
Saran-saran
lain
Misalnya: siapa
harus menjadi pengawas, bagaimana seandainya tidak ada calon yang mencapai skor
tertentu dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Validitas adalah suatu
konsep yang berkaitan dengan sejauhmana tes telah mengukur apa yang seharusnya
diukur.reliabilitas adalah suatu pengukuran terhadap suatu
tes yang melihat apakah tes tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya di
ukur.
Tes standar
adalah tes yang disusun oleh satu tim ahli, atau disusun oleh lembaga yang
khusus menyelenggarakan secara professional. Baik tes standar maupun tes buatan
guru mempunyai kegunaan masing-masing dan saling melengkapi satu sama lain
dalam proses evaluasi. Sebuah tes yang sudah
distandardisasikan dan sudah dapat disebut sebagai tes standar, biasanya
dilengkapi dengan sebuah manual.
Analisis soal
antara lain bertujuan untuk mengadakan identifikasi soal-soal yang baik, kurang
baik, soal yang jelek. Dengan analisis soal dapat diperoleh informasi tentang
kejelekan sebuah soal dan petunjuk untuk mengadakan perbaikan. Dalam analisis
soal ada beberapa hal yang penting yaitu mencari taraf kesukaran, daya pembeda,
dan pola jawaban soal.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar
Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
[2] Suharsimi
Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara,
2009), hlm. 145-146
kita juga punya nih jurnal mengenai Validitas silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
BalasHapushttp://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/4237/1/FEK-adam.pdf