Kamis, 24 Mei 2012

KELOMPOK 8: VALIDITAS, REALIBILITAS, TES STANDAR, DAN TES BUATAN GURU


VALIDITAS, REALIBILITAS, TES STANDAR, DAN TES BUATAN GURU

Diajukan untuk Memenuhi Tugas kelompok
Mata Kuliah: Evaluasi Belajar
Dosen : Naela Rifatil Muna S.Psi




Disusun Oleh :
 
IBNU UBAIDILLAH                       (58430519)
ADE IDHAM KHALID                   (59430571)
CAHYUDI                                         (59430576)
DEDI SUPRIYADI                          (59430578)
HARIS HERMANA                         (59430591)

Tarbiyah/ III / PBI-C

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2012


KATA PENGANTAR

                Tiada yang indahdanpantasselain kata-kata pujisyukurkehadirat Allah SWT yang telahmemberikanrahmatdanhuayahnyakepada kami sehingga kami dapatmenyelesaikantugasmakalah yang berjudul “VALIDITAS, REALIBILITAS, TES STANDAR, DAN TES BUATAN GURU.” yang insya Allah didalamnyadapatmemberikanmanfaat, khususnyauntukmahasiswa yang belajartentangevaluasi pendidikan .
                Makalahinidisusundalamrangkamemenuhisalahsatutugastersturkturmatakuliahevaluasi pendidikan.Kami ucapkanmohonmaafapabilaterdapatkesalahandalampembuatanmakalahini.Kami harapkankritikdan saran kepadarekan-rekan demi kesempurnaanmakalhini.Semogamakalahinidapatmemberimanfaatkepadakitasemua.Amiin.



Cirebon, 26 april 2012

Penulis






Daftaar isi
BAB I............................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN........................................................................................................ 1
A.LatarBelakang......................................................................................... 1
B.Permasalahan........................................................................................... 1
C.Tujuan...................................................................................................... 1
BAB II............................................................................................................................ 2
Validitas......................................................................................................................... 2
1.       Validitas logis....................................................................................................... 2
a.Validitas isi (content validity)............................................ 3
b.Validitas konstruksi (construct validity).......................... 3
2.       Validitas empiris................................................................................... 4
Reliabilitas............................................................................................. 6
a.     Pengertian Reliabititas......................................................................... 6
b.    Jenis- Jenis Reliabilitas........................................................... 7
1.Reliabilitas Konsistensi Tanggapan................................ 7
2.Reliabilitas Konsistensi Gabungan Item......................... 8
TesStandardan  TesBuatan Guru.......................................................... 8
1.PengertianTesStandar dan Tes Buatan Guru...................8        
2.PerbandinganTesStandar dan Tes Buatan Guru..............9
3.KegunaanTesStandar dan Tes Buatan Guru...................11
4.Kelengkapan Tes Standar.................................................12
BAB III............................................................................................................................. 14
PENUTUP........................................................................................................................ 14
A.    Kesimpulan........................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 15

BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Tes adalah salah satu bentuk instrumen evaluasi untuk mengukur seberapa besar kemampuan siswa dalam memahami dan menguasai pokok-pokok materi yang sudah diajarkan. Tes ada yang dibuat oleh seorang guru yang kemudian disebut tes buatan guru dan ada tes yang sudah memenuhi standar suatu satuan pendidikan maupun lembaga pendidikan yang kemudian disebut tes terstandar.
Dalam menilai, baik tes terstandar maupun tes buatan guru ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yang berkaitan dengan validitas dab reliabilitas. Dalam makalah ini akan diuraikan tentang banyak hal yang berkaitan dengan tes standar dan tes buatan guru. Serta dijelaskan juga tentang validitas dan reliabilitas.


B.     Permasalahan
1.      Apa yang di maksud dengan validitas dan relibilitas ?
2.      Apa yang dimaksud tes standar dan tes buatan guru itu?


C.     Tujuan
1.  untuk mengerti lebih dalam pengertian dan cara menghitung relibilitas dan validitas   
2. Untuk mengetahui tentang hal-hal yang berkaitan dengan tes standar dan tes buatan guru.
.

BAB II
Validitas, Reliabilitas, Tes Standar, Dan Tes Buatan Guru

1.      Validitas
Validitas berasal dari kata “validity” yang artinya sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukuranya, validitas dalam bahasa indonesia sering disebut valid disebut juga dengan istilah shahih, suatutes dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi jika alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukanya pengukuran tersebut. Adapun alat yang digunakan dalam hal ini adalah kisi-kisi soal dan gari besar program pengajaran (GBPP) yang berlaku dan sesuai dengan yang diajarkan.
Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauhmana tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur. Hal senada dikatakan Anastasia (1988) bahwa validitas adalah suatu tingkatan yang menyatakan bahwa suatu alat ukur telah sesuai dengan apa yang diukur. Dengan kata lain, sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika prediktornya (hasilnya) sesuai dengan kriterium (skor totaltes), dalam arti memilki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriterium.
Ø  Macam Macam Validitas
Sebuah tes dapat di ketahui dari hasil pemikiran pengukuran dan hasil dari pengalaman sehingga diperoleh validitas logis dan validitas empiris.
1.      Validitas logis
Istilah validitas logis  mengandung kata “logis” berasal dari kata logika yang berarti penalaran. Validitas logis untuk sebuah instrumen evaluasi menunjuk pada kondisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi [ersyaratan valid berdasarkanhasil penalaran. Validitas ini disbebut juga validiatas ideal, validitas rasional, atau validitas dasollen. Untuk menentukan apakah suatu tes sudah memiliki validitas rasional atau belum, dapat dilakukan penelusuran dari dua segi, yaitu segi isinya (konten) dan dari segi susunanya (konstruksi).


a.      Validitas isi (content validity)
Suatu tes dapat dikatakn memiliki validitas apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan. Validitas isi adalah validitas yang dilihat dari segi tes itu sendiri sebagai alat pengukur hasil belajar yaitu sejauh mana tes hasil belajar senagai alat pengukur belajar peserta didik, isinya telah dapat mewakili secara representatif terhadap keseluruhan materi atau bahan pelajaran yang seharusnya diteskan (disajikan). Validitas isi (content validity) mempersoalkan apakah isi butir tes yang di sajikan mencerminka isi kurikulum yang seharusnya diukur atau tidak. Dengankata lain sejauh manakah isi suatu tes sungguh-sungguh mencerminkan rincian bahan pelajaran yang tersaji dalam garis-garis besar program pengajaran dalam suatu kurikulum menentukan taraf validitas isinya. Untuk itu di perlukan memeriksakan kembali terhadap bahan-bahan yang akan diteskan dengan materi peljaran materi pelajaran yang diajakarkan. Karena materi yang diajarkan ini tertuang dalam GBPP yang merukan penjabaran dari kurikulum yangditentukan, maka validitas isinya sering di sebut dengan validitas kurikuler.

b.      Validitas konstruksi (construct validity)
Secara etimologi, kata “konstruksi” mengandung arti susunan, kerangka atau rekaan. Adapun secara terminologis, validitas konstruksi adalah validitas yang menunjukan sejauh mana tes mengukur konstruksi teoritik yang hendaknya, yang dimasukan disini adalah konstruksi teori psikologis. Validitas konstruksi dari suatu hasil tesa belajar dapat diketahui denganjalan melakukan pencocokan antara aspek-aspek berfikir yang dikehendaki dengan instruksional khusus jika secara logis atau secara rasional hasil penganalisaan itu menunjukan bahwa aspek berfikir yang diungkap melalui butir-butir soal tes hasil belajaritu sudah dengan tepat mencerminkan aspek-aspek yang diungkap pada tujuan instruksional khusus, ms hasil belajar tersebut dinyatakan telah memiliki validitas konstruksi
2). Validitas empiris
Istilah validitas empiris memuat kata “empiris” yang artinya “pengalaman”sebuah instrumaen dapat dikatakan memiliki validitas empiris apabila sudah diuji dari pengalaman. Sebagai contoh dari sehari-hari seseorang dapat diakui jujur oleh masyarakat apabila dalam pengalaman dapat dibuktikan bahwa orang tersebut jujur. Dari contoh diatas dapat diketahui banwa validitas empiris tidak hanya diperoleh hanya dengan menyusun instrumen berdasarkan ketentuan seperti halnya validitas logis, akan tetapi harus dibuktikan melalui pengalaman.


Contoh soal validitas


2.      Reliabilitas
A.          Pengertian Reliabititas
Kata reliabilitas dalam bahasa Indonesia yang digunakan saat ini, sebenarnya diambil dari kata reliability dalam bahasa Inggris dan berasal dari kata reliable yang artinya dapat dipercaya,keajegan, konsisten, keandalan, kestabilan. Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika tes tersebut menunjukkan hasil yang dapat dipercaya dan tidak bertentangan.
Menurut Sugiono (2005) Reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Reabilitas tes adalah tingkat keajegan (konsitensi) suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajeg, relatif tidak berubah walaupun diteskan pada situasi yang berbeda-beda. Sedangkan Sukadji (2000) mengatakan bahwa reliabilitas suatu tes adalah seberapa besar derajat tes mengukur secara konsisten sasaran yang diukur. Reliabilitas dinyatakan dalam bentuk angka, biasanya sebagai koefisien. Koefisien tinggi berarti reliabilitas tinggi.
Menurut Nursalam (2003) Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali–kali dalam waktu yang berlainan. Alat dan cara mengukur atau mengamati sama–sama memegang peranan penting dalam waktu yang bersamaan.
Menurut Arifin (1991), suatu tes dapat dikatakan andal (reliable) jika tes tersebut mempunyai hasil yang taat asas (konsisten). Sedangkan Sudjana (2004) mengatakan bahwa reliabilitas suatu tes adalah ketepatan atau kejegan tes tersebut dalam menilai apa adanya, artinya kapan pun tes tersebut digunakanakan memberikan hasil yang sama atau relatif sama.
Berdasarkan beberapa pendapat tentang reliabilitas di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa reliabilitas adalah suatu pengukuran terhadap suatu tes yang melihat apakah tes tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya di ukur.
B.           Jenis- Jenis Reliabilitas
Salah satu syarat agar hasil suatu tes dapat dipercaya adalah tes tersebut harus mempunyai reliabilitas yang memadai. Oleh karena itu Jaali dan Pudji (2008) membedakan reliabilitas menjadi 2 macam, yaitu :
  • Reliabilitas Konsistensi tanggapan, dan
  • Reliabilitas konsistensi gabungan item
1. Reliabilitas Konsistensi Tanggapan
Reliabilitas ini selalu mempersoalkan mengenai tanggapa responden atau objek terhadap tes tersebut apakah sudah baik atau konsisten. Dalam artian apabila tes yang telah di cobakan tersebut dilakukan pengukuran kembali terhadap obyek yang sama, apakah hasilnya masih tetap sama dengan pengukuran sebelumnya. Jika hasil pengukuran kedua menunjukkan ketidakonsistenan, maka hasil pengukuran tersebut tidak mengambarkan keadaan obyek yang sesungguhnya. Untuk mengetahui apakah suatu tes atau instrument tersebut sudah mantap atau konsisten, maka tes/instrument tersebut harus diuji kepada obyek ukur yang sama secara berulang-ulang.
Ada tiga mekanisme untuk memeriksa reliabilitas tanggapan responden terhadap tes (Jaali ; 2008) yaitu :
  • Teknik test-retestialah pengetesan dua kali dengan menggunakan suatu tes yang sama pada waktu yang berbeda.
  • Teknik belah duaialah pengetesan (pengukuran) yang dilakukan dengan dua kelompok item yang setara pada saat yang sama.
  • Bentuk ekivalenialah pengetesan (pengukuran) yang dilakukan dengan menggunakan dua tes yang dibuat setara kemudian diberikan kepada responden atau obyek tes dalam waktu yang bersamaan.


2. Reliabilitas Konsistensi Gabungan Item
Reabilitas ini terkait dengan konsistensi antara item-item suatu tes atau instrument.. Apabila terhadap bagian obyek ukur yang sama, hasil pengukuran melalui item yang satu kontradiksi atau tidak konsisten dengan hasil ukur melalui item yang lain maka pengukuran dengan tes (alat ukur) sebagai suatu kesatuan itu tidak dapat dipercaya. Untuk itu jika terjadi hal demikian maka kita tidak bisa menyalahkan obyek ukur, melainkan alat ukur (tes) yang dipersalahkan, dengan mengatakan bahwa tes tersebut tidak reliable atau memiliki reliabilitas yang rendah.
Koefisien reliabilitas konsistensi gabungan item dapat dihitung dengan menggunakan 3 rumus (Jaali 2008), yakni :
  • Rumus Kuder-Richardson, yang dikenal dengan nama KR-20 dan KR-21.
  • Rumus koefisien Alpha atau Alpha Cronbach.
  • Rumus reliabilitas Hoyt, yang menggunakan analisis varian.


3.           Tes Standar dan  Tes Buatan Guru
  1. Pengertian Tes Standar dan Tes Buatan Guru
Pengertian tes standar secara sempit adalah tes yang disusun oleh satu tim ahli, atau disusun oleh lembaga yang khusus menyelenggarakan secara professional. Tes tersebut diketahui memenuhi syarat sebagai tes yang baik. Tes ini dapat digunakan dalam waktu yang relatif lama, dapat diterapkan pada beberapa obyek mencakup wilayah yang luas. Untuk mengukur validitas dan reliabilitasnya telah diuji-cobakan beberapa kali sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
Di antara tes prestasi yang digunakan di sekolah ada yang dinamakan tes prestasi standar. Dalam salah satu  kamus, arti kata ”standar” adalah:
A degree of level of requirement, excellence, or attainment
Standar untuk siswa dapat dimaksudkan sebagai suatu tingkat kemampuan yang harus dimiliki bagi suatu program tertentu. Mungkin standar bagi suatu kursus A berbeda dengan B. Jadi standar ini dapat dibuat “keras” maupun “lunak” tergantung dari yang mempunyai  kebijaksanaan.
Suatu tes standar dengan demikian berbeda dengan tes prestasi biasa.Prosedur yang digunakan untuk menyusun tes standar untuk tes prestasi melalui cara langsung yang ditumbuhkan dari tes yang digunakan di kelas. Sedangkan spesifikasi yang digunakan untuk menentukan isi dalam tes bakat biasanya didasarkan atas analisis job (jabatan) atau analisis tugas yang merupakan tuntutan calon pekerjaannya. Disamping itu juga mempertimbangkan sifat-sifat yang ada pada manusia. Analisis jabatan analisis tugas yang dilakukan biasanya tidak tidak didasarkan atas satu kurikulum, tetapi diambil dari masyarakat.
Istilah “standar” dalam tes dimaksudkan bahwa semua siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sama dari sejumlah besar pertanyaan dikerjakan dengan menggunakan petunjuk yang sama dan dalam batasan waktu yang sama pula. Dengan demikian maka seolah-olah ada suatu standar atau ukuran sehingga diperoleh suatu standar penampilan (performance) dan penampilan kelompok lain dapat dibandingkan dengan penampilan kelompok standar tersebut.
Istilah “standar” tidak mengandung arti bahwa tes tersebut mengukur apa yang harus dan dapat diajarkan pada suatu tingkat tertentu atau bahwa tes itu menyiapkan suatu standar prestasi dimana siswa harus dan dapat mencapai suatu tingkat tertentu. Sekali lagi, tes standar dipolakan untuk penampilan prestasi sekarang (yang ada) yang dilaksanakan secara seragam, diusahakan dalam kondisi yang seragam, baik itu diberikan kepada siswa dalam pelaksanaan perseorangan maupun siswa sebagai anggota dari suatu kelompok.
  1. Perbandingan Tes Standar dan Tes Buatan Guru.
Tes standar disusun dalam tipe-tipe soal yang sama yang meliputi bahan atau pengetahuan yang sama banyak dengan bahan atau pengetahuan yang dicakup oleh tes buatan guru. Lalu apakah perbedaan antara tes standar dengan tes buatan guru, atau apakah keburukan dan keuntungan tes standar?
Pertama, marilah kita tinjau perbedaan antara tes standar dengan tes buatan guru. Perbedaannya adalah sebagai berikut:
Tes Standar
Tes Buatan Guru
a. Didasarkan atas bahan dan tujuan umum dari sekolah-sekolah di seluruh Negara.
b. Mencakup aspek yang luas dan pengetahuan atau keterampilan dengan hanya sedikit butir tes untuk setiap keterampilan atau topik.
c. Disusun dengan kelengkapan staf profesor, pembahas, dan editor butir tes.
d. Menggunakan butir tes yang sudah diujicobakan (try out), dianalisis dan direvisi sebelum menjadi sebuah tes.
e. Mempunyai reliabilitas yang tinggi.
f. Dimungkinkan menggunakan norma untuk seluruh Negara.
a. Didasarkan atas bahan dan tujuan khusus yang dirumuskan oleh guru untuk kelasnya sendiri.
b. Dapat terjadi hanya mencakup pengetahuan atau keterampilan yang sempit.
c. Biasanya disusun sendiri oleh guru dengan sedikit atau tanpa bantuan orang lain/tenaga ahli.
d. Jarang menggunakan butir tes yang sudah diujicobakan, dianalisis dan direvisi.
e. Mempunyai reliabilitas sedang atau rendah.
f. Norma kelompok terbatas kelas tertentu.
Kedua, untuk menyusun tes standar, diutuhkan waktu yang lama. Seperti disebutkan ahwa untuk memperoleh sebuah tes standar melalui prosedur:
o   Penyusunan;
o   Uji coba;
o   Analisa;
o   Revisi;
o   Edit.
o   Kelima kegiatan ini membutuhkan waktu lama.




  1. Kegunaan Tes Standar dan Tes Buatan Guru.
b.      Kegunaan Tes Standar
Secara singkat dapat dikemukakan bahwa kegunaan tes standar adalah:
a)      Jika ingin membuat perbandingan,
b)      Jika banyak orang yang akan memasuki suatu sekolah tetapi tidak tersedia data tentang calon ini.
Secara garis besar kegunaan tes standar adalah:
        i.            Membandingkan prestasi belajar dengan pembawaan individu atau kelompok.
      ii.            ii.      Membandingkan tingkat prestasi siswa dalam keterampilan di berbagai bidang studi untuk individu atau kelompok.
    iii.            Membandingkan prestasi siswa antara berbagai sekolah atau kelas.
    iv.            Mempelajari perkembangan siswa dalam suatu periode waktu tertentu.
c.        Kegunaan Tes Buatan Guru
Secara singkat dapat dikemukakan bahwa kegunaan tes buatan guru adalah:
        i.            Untuk menentukan seberapa baik siswa telah menguasai bahan pelajaran yang diberikan dalam waktu tertentu.
      ii.            Untuk menentukan apakah sesuatu tujuan telah tercapai.
    iii.            Untuk memperoleh suatu nilai.
Selanjutnya baik tes standar dan tes buatan guru dianjurkan dipakai jika hasilnya akan digunakan untuk:
a)      Mengadakan diagnosis terhadap ketidakmampuan siswa.
b)      Menentukan tempat siswa dalam suatu kelas atau kelompok.
c)      Memberikan bimbingan kepada siswa dalam pendidikan dan pemilihan jurusan.
d)     Memilih siswa untuk program-program khusus.





  1. Kelengkapan Tes Standar
Sebuah tes yang sudah distandardisasikan dan sudah dapat disebut sebagai tes standar, biasanya dilengkapi dengan sebuah manual. Manual ini memuat keterangan-keterangan atau petunjuk-petunjuk yang perlu terutama yang menjelaskan tentang pelaksanaan, menskor, dan mengadakan interpretasi.
Secara garis besar manual tes standar ini memuat:
a.       Ciri-ciri mengenai tes, misalnya menyebutkan tingkat validitas, tingkat reliabilitas dan sebagainya.
b.      Tujuan serta keuntungan-keuntungan dari tesMisalnya yang disebutkan untuk siapa tes tersebut diberikan dan untuk tujuan apa.
c.       Proses standardisasi tes
Misalnya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan sampel.
·         Besarnya sampel,
·         Teknik sampling,
·         Kelompok mana yang diambil sebagai sampel (sifat sampel).
Juga mengenai taraf kepercayaan yang diambil dan bagaimana kaitannya dengan hasil tes.
d.      Petunjuk-petunjuk tentang cara melaksanakan tes
Misalnya: dilaksanakan dengan lisan atau tertulis, waktu yang digunakan untuk mengerjakan setiap bagian, boleh tidaknya tercoba keluar jika sudah selesai mengerjakan soal itu dan sebagainya.


e.       Petunjuk-petunjuk bagaimana cara menskor
Misalnya: untuk beberapa skor tiap-tiap soal/unit, menggunakan sistem hukuman atau tidak, bagaimana cara menghitung nilai akhir dan sebagainya.
f.       Petunjuk-petunjuk untuk menginterpretasikan hasil
Misalnya:
- Betul nomor sekian sampai sekian cocok untuk jabatan kepala seksi,
- Betul nomor sekian saja, cocok untuk jabatan guru dan sebagainya.

g.      Saran-saran lain
Misalnya: siapa harus menjadi pengawas, bagaimana seandainya tidak ada calon yang mencapai skor tertentu dan sebagainya.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauhmana tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur.reliabilitas adalah suatu pengukuran terhadap suatu tes yang melihat apakah tes tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya di ukur.
Tes standar adalah tes yang disusun oleh satu tim ahli, atau disusun oleh lembaga yang khusus menyelenggarakan secara professional. Baik tes standar maupun tes buatan guru mempunyai kegunaan masing-masing dan saling melengkapi satu sama lain dalam proses evaluasi. Sebuah tes yang sudah distandardisasikan dan sudah dapat disebut sebagai tes standar, biasanya dilengkapi dengan sebuah manual.
Analisis soal antara lain bertujuan untuk mengadakan identifikasi soal-soal yang baik, kurang baik, soal yang jelek. Dengan analisis soal dapat diperoleh informasi tentang kejelekan sebuah soal dan petunjuk untuk mengadakan perbaikan. Dalam analisis soal ada beberapa hal yang penting yaitu mencari taraf kesukaran, daya pembeda, dan pola jawaban soal.





Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.






[2] Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2009), hlm. 145-146
[3] Ibid, hlm. 146-147
[4]Ibid, hlm. 147-149
[5]Ibid, hlm. 149-150
[6]Ibid, hlm. 205-206
[7]Ibid, hlm. 207-210
[8]Ibid, hlm. 211-219
[9]Ibid, hlm. 219-221


1 komentar:

  1. kita juga punya nih jurnal mengenai Validitas silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
    http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/4237/1/FEK-adam.pdf

    BalasHapus