TEKNIK-TEKNIK EVALUASI PEMBELAJARAN
Diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur
Mata Kuliah
: Evaluasi Pembelajaran
Dosen Pengampu : Naeila Rifatil Muna, S.Psi, M.Pdi
Kelompok 2
Kelompok 2
Disusun Oleh:
Kunaeni 59430592
Leli Nurlaeli 59430595
Veranica Septirini 59430612
Waryono 59430614
PBI_C
IAIN
SYEKH NURJATI
CIREBON
2012
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
HidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Teknik-Teknik Evaluasi Pembelajaran”.
Penyusunan
makalah ini tidak akan selesai tanpa adanya bimbingan, dorongan, dan bantuan
dari berbagai pihak.pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu
Naeila Rifatil Muna, S.Psi, M.Pdi
selaku dosen mata kuliah Evaluasi Pembelajaran.
2. Orang
tua yang telah memberikan dorongan, dan mendoakan kami dalam penyelesaian
makalah ini.
3. Teman-teman
dan semua pihakyang telah membantu penyelesaian makalah ini.
Kami
menyadari bahwa masih banyak kelemahan dan kekurangan dalm penulisan makalah
ini, Oleh karena itu kami mengharapkan kritik serta saran yang dapat menjadi
pertimbangan kami dalam penyusunanmakalah selanjutnya.
Akhirul
Kalam, mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkannya. Aaamiiin.
Cirebon,
15 Maret 2012
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………… .. i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. ii
BAB 1 PENDAHULUAN ……………………………………………………… 1
A.
Latar Belakang
………………………………………………………. 1
B.
Rumusan Masalah
……………………………………………………. 1
C.
Tujuan
………………………………………………………………… 1
BAB 11 PEMBAHASAN ………………………………………………………. 2
A. Pengertian Teknik Evaluasi Pembelajaran ………………………………..................
2
B.
Teknik Tes ……………………………………………………………….............. 2
a.
Teknik Tes ………………………………………………………….. 2
b.
Bentuk Tes ………………………………………………………….. 3
c.
Tes menurut Tujuannya …………………………………………..….. 7
C.
Teknik Non-Tes ………………………………………………………….............. 10
1.
Rating Scale ………………………………………………………….. 10
2.
Kuesioner …………………………………………………………….. 10
3.
Daftar Cocok ………………………………………………………… 11
4.
Wawancara …………………………………………………………... 11
5.
Pengamatan atau Observasi …………………………………….……. 11
6.
Riwayat Hidup …………………………………………………….…. 11
BAB 111 PENUTUP ……………………………………………………….…… 12
1.
Kesimpulan
……………………………………………………………............…. 12
2.
Kritik dan Saran
………………………………………………………............…. 12
DAFTAR PUSTAKA
ii
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Evaluasi
merupakan salah satu kegiatan utama yang harus dilakukan oleh seorang guru
dalam kegiatan pembelajaran. Dengan penilaian, guru akan mengetahui perkembangan hasil belajar, intelegensi, bakat khusus,
minat, hubungan sosial, sikap dan kepribadian siswa atau peserta didik.
Untuk keperluan
evaluasi diperlukan teknik evaluasi
yang bermacam-macam, seperti kuesioner, tes, skala, format observasi, dan lain-lain.
Dari sekian banyak teknik evaluasi,
secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni teknik tes dan nontes.
Khusus untuk evaluasi hasil pembelajaran teknik evaluasi
yang paling banyak digunakan adalah tes. Oleh karena itu, pembahasan evaluasi
hasil pembelajaran dengan lebih menekankan pada pemberian nilai terhadap skor
hasil tes, juga secara khusus akan membahas pengembangan tes untuk meningkatkan
validitas dan reliabilitas tes sebagai teknik evaluasi.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian teknik evaluasi pembelajaran?
2.
Ada berapa macam teknik evaluasi pembelajaran?
3.
Apa yang dimaksud dengan teknik tes?
4.
Apa yang dimaksud dengan teknik non-tes?
C. Tujuan
Dalam
tujuan pembahasan makalah ini diharapkan dapat mengetahui dan memahami:
1.
Pengertian
teknik evaluasi pembelajaran.
2.
Macam-macam
teknik evaluasi pembelajaran.
3.
Penjelasan
teknik tes dan bagian-bagiannya.
4.
Penjelasan
teknik non-tes dan bentuk-bentuknya.
Bab II
PEMBAHASAN
TEKNIK-TEKNIK EVALUASI PEMBELAJARAN
A. Pengertian
Teknik Evaluasi Pembelajaran
Istilah
teknik dapat diartikan sebagai “alat”. Jadi dalam istilah teknik evaluasi hasil
belajar terkandung arti alat–alat (yang digunakan dalam rangka melakukan)
evaluasi hasil belajar.
Teknik
evaluasi adalah cara yang dilakukan dalam mengevaluasi hasil belajar. Sedangkan
yang dimaksud evaluasi hasil belajar adalah cara yang digunakan oleh guru dalam
mengevaluasi proses hasil belajar mengajar.
Dalam
konteks evaluasi hasil belajar, dikenal adanya dua macam teknik, yaitu teknik
tes dan teknik non tes. Dengan teknik tes, maka evaluasi hasil belajar itu
dilakukan dengan jalan menguji peserta didik. Sebaliknya, dengan teknik non tes
maka evaluasi hasil belajar dilakukan tanpa menguji peserta didik.
Menurut
Arikunto (2002:31) terdapat dua alat
evaluasi yakni teknik tes dan non tes.
B. Teknik Tes
1. Teknik tes
Tes secara
harfiah berasal dari bahasa Prancis kuno “testum” artinya piring untuk menyisihkan logam-logam mulia. Tes adalah serangkaian
pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur
keterampilan, pengetahuan, kecerdasan, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh
sesesorang atau kelompok.
Jadi dapat
disimpulkan bahwa tes adalah suatu cara atau alat untuk mengadakan penilaian
yang berbentuk suatu tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh
siswa atau sekelompok siswa sehingga menghasilkan nilai tentang tingkah laku
atau prestasi siswa tersebut.
Teknik
tes menurut Indrakusuma dalam (Arikunto, 2002:32) adalah “suatu alat atau
prosedur yang sistematis dan obyektif untuk memperoleh data-data atau
keterangan-keterangan yang di inginkan seseorang dengan cara yang boleh
dikatakan cepat dan tepat”.
Dalam kaitan
dengan rumusan tersebut, sebagai alat evaluasi hasil belajar, tes minimal
mempunyai dua fungsi, yaitu:
a). Untuk mengukur tingkat penguasaan terhadap seperangkat materi atau tingkat
pencapaian
terhadap seperangkat tujuan tertentu.
b). Untuk menentukan kedudukan atau perangkat siswa dalam kelompok, tentang
penguasaan
materi atau pencapaian tujuan pembelajaran tertentu.
Fungsi (a)
lebih dititikberatkan untuk mengukur keberhasilan program pembelajaran, sedang
fungsi (b) lebih dititikberatkan untuk mengukur keberhasilan belajar
masing-masing individu peserta tes.
2.
Bentuk
Tes
Tes hasil
belajar dapat dibagi menjadi 3 jenis :
1). Tes lisan (oral test)
Tes lisan adalah suatu bentuk tes yang menuntut jawaban dari peserta didik dalam
bentuk bahasa lisan. Peserta didik akan mengucapkan jawaban dengan kata-katanya
sendiri sesuai dengan pertanyaan ataupun perintah yang berikan.
2). Tes tertulis (written test)
Tes tertulis adalah suatu tes yang menuntut
siswa memberikan jawaban secara
tertulis. Tes tertulis dapat dibedakan
menjadi tes obyektif dan tes subyektif.
a.
Tes obyektif
adalah tes tertulis
yang menuntut siswa
memilih jawab an yang telah
disediakan atau memberikan
jawaban singkat. Tes
ini digunakan untuk
mengukur penguasaan siswa pada
tingkatan batas tertentu.
Ruang lingkupnya cenderung
luas. Tes ini terdiri
atas beberapa bentuk
soal, antara lain
meliputi tes benar
salah, tes pilihan ganda,
tes menjodohkan, tes melengkapi, dan tes jawaban singkat.
Ø
Bentuk Soal Pilihan Ganda
Keunggulan
dari bentuk soal pilihan ganda ini, antara lain adalah sebagai berikut:
a)
Pensekoran mudah, cepat, serta
objektif
b)
Dapat mencakup ruang lingkup
bahan/materi yang luas
c)
Mampu mengungkap tingkat kognitif
rendah sampai tinggi.
Sementara,
selain memilliki keunggulan, soal pilihan ganda juga memiliki kelemahan, antara
lain adalah sebagai berikut:
a)
Menuliskan soalnya relatif lebih
sulit dan lama
b)
Memberi peluang siswa untuk menebak
jawaban
c)
Kurang mampu meningkatkan daya nalar
siswa
Contoh :
Salah satu
tanda besar menjelang hari kiamat adalah :
a.
Semua urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya
b. Munculnya
Dajjal.
c. Banyak
terjadi pembunuhan dimana-mana
d.
Beratnya orang Islam untuk menjalankan syariat agamanya
e. Minuman keras sudah dianggap
biasa
Ø
Bentuk Benar–Salah (true
false) :
Contoh :
Petunjuk :
Berilah tanda silang (X) pada huruf B jika jawabannya benar dan huruf S bila
jawabannya salah.
B– S
: Waqaf berarti menghentikan bacaan karena ada tanda waqaf.
Bentuk
benar-salah yang lain adalah jawabannya telah disediakan, tetapi jawaban yang
disediakan itu bukan B – S, melainkan Ya – Tidak.
Contoh :
Ya – Tidak : Kematian manusia termasuk kiamat kubra.
Bentuk soal
benar-salah dapat juga digunakan untuk mengukur
kemampuan tentang sebab-akibat.
kemampuan tentang sebab-akibat.
Contoh :
B – S :
Sholat rawatib dilaksanakan
dua rakaat SEBAB sholat rawatib merupakan sholat sunat.
Ø
Bentuk
Menjodohkan (matching)
Bentuk menjodohkan sebenarnya masih merupakan pilihan ganda. Perbedaannya adalah pilihan ganda terdiri atas stem dan option,
kemudian testi tinggal memilih salah satu option yang diberikan.
kemudian testi tinggal memilih salah satu option yang diberikan.
Sedangkan
bentuk menjodohkan terdiri atas kumpulan soal dan kumpulan
jawaban yang keduanya disusun pada dua kolom yang berbeda. Kolom sebelah
kiri menunjukkan kumpulan soal dan kolom sebelah kanan menunjukkan
kumpulan jawaban. Jumlah alternatif jawaban harus dibuat lebih banyak
dari jumlah soal.
jawaban yang keduanya disusun pada dua kolom yang berbeda. Kolom sebelah
kiri menunjukkan kumpulan soal dan kolom sebelah kanan menunjukkan
kumpulan jawaban. Jumlah alternatif jawaban harus dibuat lebih banyak
dari jumlah soal.
Contoh :
Petunjuk
: Di bawah ini terdapat dua daftar, yaitu daftar A dan daftar B. Tiap-tiap
kata yang terdapat pada daftar A mempunyai pasangannya masing-masing pada
daftar B. Anda harus mencari pasangan-pasangan itu. Tulislah nomor kata yang
anda pilih itu di depan pasangannya masing-masing.
Daftar
A
Daftar B
. . . . . .
. . . . sunah 1.
Halal
. . . . . .
. . . . al-Ikhlas
2.
Sorga
. . . . . .
. . . .
Haram
3.
Idzhar
. . . . . .
. . . . Neraka
4. Wajib
. . . . . .
. . . .
Makhroj 5. Ikhfa
6. Surat
7. Tajwid
Ø
Bentuk
Jawaban Singkat (short answer) dan
Melengkapi (completion) :
Melengkapi (completion) :
Kedua bentuk
tes ini masing-masing menghendaki jawaban dengan kalimat dan atau angka-angka
yang hanya dapat dinilai benar atau salah. Soal bentuk
jawaban singkat biasanya dikemukakan dalam bentuk pertanyaan.
jawaban singkat biasanya dikemukakan dalam bentuk pertanyaan.
Contoh :
a). Siapakah
malaikat yang menanyai di alam kubur ?
b). Apa nama
agamamu ?
c). Siapa nama Tuhan-mu ?
d). Apa nama kitab
sucimu ?
e). Apa nama
kiblatmu ?
Sedangkan
soal bentuk melengkapi (completion) dikemukakan
dalam kalimat yang tidak lengkap. Contoh :
dalam kalimat yang tidak lengkap. Contoh :
1). Alam barzakh
disebut juga alam .................
2). Hadis adalah
..... Rasulullah, sedangkan sunnah adalah ..... Rasulullah.
b.
Tes subyektif atau
essai adalah tes
tertulis yang meminta siswa
memberikan jawaban berupa uraian.
Tes essai ini
digunakan untuk menelaah
siswa dalam mengorganisasikan
pikirannya, mengemukakan ide
dengan kalimatnya sendiri
atau mengemukakan
penalarannya. Ruang lingkup
tes cenderung terb atas,
namun bisa untuk mengungkapkan kemampuan
siswa secara dalam.
Tes Subjektif bisa dilakukan dengan 2 cara, seperti:
1.
Uraian Terikat
Misalnya
“Sebutkan fungsi komputer bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran?”
2.
Uraian Bebas
Misalnya
“Coba uraikan perkembangan pendidikan di indonesia sejak merdeka sampai sekarang?”
3). Tes Tindakan atau Perbuatan (performance
test)
Tes perbuatan adalah
bentuk tes yang menuntut jawaban siswa dalam bentuk perilaku, tindakan, atau
perbuatan. Peserta didik bertindak sesuai dengan apa yang diperintahkan dan
ditanyakan. Misalnya, coba praktekan bagaimana cara mengendarai sepeda motor
dengan baik dan benar.
3. Tes menurut Tujuannya
a). Tes Kecepatan (Speed Test)
Tes ini
bertujuan untuk mengevaluasi peserta tes (testi) dalam hal kecepatan berpikir
atau keterampilan, baik yang bersifat spontanitas (logik) maupun hafalan dan
pemahaman dalam mata pelajaan yang telah dipelajarinya. Waktu yang disediakan
untuk menjawab atau menyelesaikan seluruh materi tes ini relatif singkat
dibandingkan dengan tes lainnya, sebab yang lebih diutamakan adalah waktu yang
minimal dan dapat mengerjakan tes itu sebanyak-banyaknya dengan baik dan benar,
cepat dan tepat penyelesaiannya.Tes yang termasuk kategori tes kecepatan
misalnya tes intelegensi, dan tes ketrampilan bongkar pasang suatu alat.
b).Tes Kemampuan (Power Test)
Tes ini
bertujuan untuk mengevaluasi peserta tes dalam mengungkapkan kemampuannya
(dalam bidang tertentu) dengan tidak dibatasi secara ketat oleh waktu yang
disediakan. Kemampuan yang dievaluasi bisa berupa kognitif maupun psikomotorik.
Soal-soal biasanya relatif sukar menyangkut berbagai konsep dan pemecahan
masalah dan menuntut peserta tes untuk mencurahkan segala kemampuannya baik
analisis, sintesis dan evaluasi.
c).Tes Hasil Belajar (Achievement
Test)
Tes ini
dimaksudkan untuk mengevaluasi hal yang telah diperoleh dalam suatu kegiatan.
Tes Hasil Belajar (THB), baik itu tes harian (formatif) maupun tes akhir
semester (sumatif) bertujuan untuk mengevaluasi hasil belajar setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran dalam suatu kurun waktu tertentu. Makalah ini akan lebih
banyak memberikan penekanan pada tes hasil belajar ini.
d).Tes Kemajuan Belajar (
Gains/Achievement Test)
Tes kemajuan
belajar disebut juga dengan tes perolehan adalah tes untuk mengetahui kondisi
awal testi sebelum pembelajaran dan kondisi akhir testi setelah pembelajaran.
Untuk mengetahui kondisi awal testi digunakan pre-tes dan kondisi akhir
testi digunakan post-tes.
e). Tes Diagnostik
Tes diagnostik
adalah evaluasi yang ditujukan untuk menelaah kelemahan- kelemahan
siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.
Tes
diagnostik dimaksudkan untuk mengetahui kesulitan belajar yang dialami
peserta didik berdasarkan hasil tes formatif sebelumnya. Tes diagnostik
memerlukan sejumlah soal untuk satu bidang yang diperkirakan merupakan
kesulitan bagi peserta didik. Soal-soal tersebut bervariasi dan
difokuskan pada kesulitan.
peserta didik berdasarkan hasil tes formatif sebelumnya. Tes diagnostik
memerlukan sejumlah soal untuk satu bidang yang diperkirakan merupakan
kesulitan bagi peserta didik. Soal-soal tersebut bervariasi dan
difokuskan pada kesulitan.
Tes
diagnostik biasanya dilaksanakan sebelum
suatu pelajaran dimulai. Tes diagnostik diadakan untuk menjajaki
pengetahuan dan keterampilan peserta didik yang telah dikuasai mereka,
apakah peserta didik sudah mempunyai pengetahuan dan keterampilan
tertentu yang diperlukan untuk dapat mengikuti suatu bahan pelajaran
lain. Oleh karena itu, tes diagnostik semacam itu disebut juga test
of entering behavior.
suatu pelajaran dimulai. Tes diagnostik diadakan untuk menjajaki
pengetahuan dan keterampilan peserta didik yang telah dikuasai mereka,
apakah peserta didik sudah mempunyai pengetahuan dan keterampilan
tertentu yang diperlukan untuk dapat mengikuti suatu bahan pelajaran
lain. Oleh karena itu, tes diagnostik semacam itu disebut juga test
of entering behavior.
f). Tes Selektif
Tes selektif adalah evaluasi yang
digunakan untuk memilih siwa yang paling tepat sesuai dengan
kriteria program kegiatan tertentu.
g). Tes Penempatan
Tes penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk
menempatkan siswa dalam program pendidikan tertentu yang sesuai dengan
karakteristik siswa.
Pada umunya
tes penempatan dibuat sebagai prates (pretest). Tujuan utamanya
adalah untuk mengetahui apakah peserta didik telah memiliki
keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk mengikuti suatu program
belajar dan sampai di mana peserta didik telah mencapai tujuan
pembelajaran (kompetensi dasar) sebagaimana yang tercantum dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mereka. Dalam hubungan dengan tujuan
yang pertama masalahnya berkaitan dengan kesiapan siswa menghadapi
program yang baru, sedangkan untuk yang kedua berkaitan dengan
kesesuaian program pembelajaran dengan siswa.
adalah untuk mengetahui apakah peserta didik telah memiliki
keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk mengikuti suatu program
belajar dan sampai di mana peserta didik telah mencapai tujuan
pembelajaran (kompetensi dasar) sebagaimana yang tercantum dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mereka. Dalam hubungan dengan tujuan
yang pertama masalahnya berkaitan dengan kesiapan siswa menghadapi
program yang baru, sedangkan untuk yang kedua berkaitan dengan
kesesuaian program pembelajaran dengan siswa.
h). Tes Formatif
Tes formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan
meningkatan proses belajar dan mengajar.
Tes formatif
dimaksudkan untuk memantau kemajuan belajar siswa selama proses belajar
berlangsung, untuk memberikan balikan (feed back) bagi
penyempurnaan program belajar-mengajar, serta untuk mengetahui
kelemahan-kelemahan yang memerlukan perbaikan, sehingga hasil
belajar-mengajar menjadi lebih baik. Soal-soal tes formatif ada yang
mudah dan ada pula yang sukar, bergantung kepada tugas-tugas belajar (learning
tasks) dalam program pengajaran yang akan dinilai. Tujuan utama tes
formatif adalah untuk memperbaiki proses belajar, bukan untuk
menentukan tingkat kemampuan anak. Tes formatif sesungguhnya merupakan criterion-referenced test. Tes formatif yang diberikan pada akhir satuan pelajaran
sesungguhnya bukan sebagai tes formatif lagi, sebab data-data yang
diperoleh akhirnya digunakan untuk menentukan tingkat hasil belajar
siswa. Tes tersebut lebih tepat disebut sebagai subtes sumatif. Jika
dimaksudkan untuk perbaikan proses belajar, maka maksud itu baru
terlaksana pada jangka panjang, yaitu pada saat penyusunan program tahun
berikutnya
penyempurnaan program belajar-mengajar, serta untuk mengetahui
kelemahan-kelemahan yang memerlukan perbaikan, sehingga hasil
belajar-mengajar menjadi lebih baik. Soal-soal tes formatif ada yang
mudah dan ada pula yang sukar, bergantung kepada tugas-tugas belajar (learning
tasks) dalam program pengajaran yang akan dinilai. Tujuan utama tes
formatif adalah untuk memperbaiki proses belajar, bukan untuk
menentukan tingkat kemampuan anak. Tes formatif sesungguhnya merupakan criterion-referenced test. Tes formatif yang diberikan pada akhir satuan pelajaran
sesungguhnya bukan sebagai tes formatif lagi, sebab data-data yang
diperoleh akhirnya digunakan untuk menentukan tingkat hasil belajar
siswa. Tes tersebut lebih tepat disebut sebagai subtes sumatif. Jika
dimaksudkan untuk perbaikan proses belajar, maka maksud itu baru
terlaksana pada jangka panjang, yaitu pada saat penyusunan program tahun
berikutnya
i). Tes Sumatif
Tes sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan
belajar siswa. Tes sumatif diberikan saat satuan pengalaman belajar
dianggap telah selesai.
Tes sumatif
diberikan dengan maksud untuk menetapkan apakah seorang siswa berhasil mencapai
tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan atau
tidak. Tujuan tes sumatif adalah untuk menentukan angka berdasarkan
tingkatan hasil belajar siswa yang selanjutnya dipakai sebagai angka
rapor. Ujian akhir dan ulangan umum pada akhir caturwulan atau semester
termasuk ke dalam tes sumatif. Hasil tes sumatif jga dapat dimanfaatkan
untuk perbaikan proses pembelajaran. Tes sumatif termasuk norm-referenced
test. Cakupan materinya lebih luas dan soal-soalnya meliputi
tingkat mudah, sedang, dan sulit.
tidak. Tujuan tes sumatif adalah untuk menentukan angka berdasarkan
tingkatan hasil belajar siswa yang selanjutnya dipakai sebagai angka
rapor. Ujian akhir dan ulangan umum pada akhir caturwulan atau semester
termasuk ke dalam tes sumatif. Hasil tes sumatif jga dapat dimanfaatkan
untuk perbaikan proses pembelajaran. Tes sumatif termasuk norm-referenced
test. Cakupan materinya lebih luas dan soal-soalnya meliputi
tingkat mudah, sedang, dan sulit.
C. Teknik Non-Tes
Para ahli
berpendapat bahwa dalam mengadakan evaluasi terhadap hasil belajar, kita harus
menggunakan teknik tes dan nontes, sebab hasil-hasil pelajaran bersifat aneka
ragam. Hasil pelajaran dapat berupa pengetahuan teoritis, keterampilan dan
sikap. Pengetahuan teoritis dapat diukur dengan
menggunakan teknik tes.
menggunakan teknik tes.
Keterampilan
dapat diukur dengan menggunakan tes perbuatan. Adapun perubahan sikap dan
petumbuhan peserta didik dalam psikologi hanya dapat diukur dengan teknik
nontes, misalnya observasi, wawancara, skala sikap, angket, check list,
dan rating scale.
1.
Rating scale
Rating scale atau skala bertingkat menggambarkan suatu nilai dalam
bentuk angka. Angka-angak diberikan secara bertingkat dari anggak terendah
hingga angkat paling tinggi. Angka-angka tersebut kemudian dapat dipergunakan
untuk melakukan perbandingan terhadap angka yang lain.
2.
Kuesioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang terbagi dalam beberapa
kategori. Dari segi yang memberikan jawaban, kuesioner dibagi menjadi kuesioner
langsung dan kuesioner tidak langsung. Kuesioner langsung adalah kuesioner yang
dijawab langsung oleh orang yang diminta jawabannya. Sedangkan kuesiioner tidak
langsung dijawab oleh secara tidak langsung oleh orang yang dekat dan
mengetahui si penjawab seperti contoh, apabila yang hendak dimintai jawaban
adalah seseorang yang buta huruf maka dapat dibantu oleh anak, tetangga atau
anggota keluarganya.
Dan bila
ditinjau dari segi cara menjawab maka kuesioner terbagi menjadi kuesioner
tertutup dan kuesioner terbuka. Kuesioner tertututp adalah daftar pertanyaan
yang memiliki dua atau lebih jawaban dan si penjawab hanya memberikan tanda
silang (X) atau cek (√) pada awaban yang ia anggap sesuai. Sedangkan kuesioner
terbuka adalah daftar pertanyaan dimana si penjawab diperkenankan memberikan
jawaban dan pendapat nya secara terperinci sesuai dengan apa yang ia ketahui.
3.
Menjodohkan/Mencocokan
Menjodohkan/Mencocokan adalah sebuah daftar yang berisikan pernyataan beserta dengan kolom pilihan
jawaban. Si penjawab diminta untuk memberikan tanda silang (X) atau cek (√) pada
jawaban yang ia anggap sesuai.
4.
Wawancara
Wawancara suatu
cara yang dilakukan secara lisan yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang
sesuai dengan tujuan informsi yang hendak digali. wawancara dibagi dalam 2
kategori, yaitu pertama, wawancara bebas yaitu si penjawab (responden)
diperkenankan untuk memberikan jawaban secara bebas sesuai dengan yang ia
diketahui tanpa diberikan batasan oleh pewawancara. Kedua adalah wawancara
terpimpin dimana pewawancara telah menyusun pertanyaan pertanyaan terlebih
dahulu yang bertujuan untuk menggiring penjawab pada informsi-informasi yang
diperlukan saja.
5.
Pengamatan atau observasi
Observasi adalah suatu teknik yang dilakuakn dengan mengamati
dan mencatat secara sistematik apa yang tampak dan terlihat sebenarnya.
Pengamatan atau observasi terdiri dari 3 macam yaitu : (1) observasi partisipan
yaitu pengamat terlibat dalam kegiatan kelompok yang diamati. (2) Observasi
sistematik, pengamat tidak terlibat dalam kelompok yang diamati. Pengamat telah
membuat list faktor faktor yang telah diprediksi sebagai memberikan pengaruh
terhadap sistem yang terdapat dalam obejek pengamatan.
6.
Riwayat hidup
Evaluasi ini dilakukan dengan mengumpulkan data dan informasi mengenai objek
evaluasi sepanjang riwayat hidup objek evaluasi tersebut.
Bab III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Evaluasi
merupakan salah satu kegiatan utama yang harus dilakukan oleh seorang guru
dalam kegiatan pembelajaran. Dengan penilaian, guruakan mengetahui perkembangan
hasil belajar, intelegensi, bakat khusus, minat, hubungan sosial, sikap dan
kepribadian siswa atau peserta didik
Evaluasi
memiliki beberapa tujuan, antara lain (a) untuk mengetahui kemajuan belajar
siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dalam jangka waktu tertentu, (b)
untuk mengetahui efektivitas metode pembelajaran yang digunakan, (c) untuk
mengetahui kedudukan siswa dalam kelompoknya, dan (d) untuk memperoleh masukan
atau umpan balik bagi guru dan siswa dalam rangka perbaikan.
Pelaksanaan
evaluasi pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai alat
evaluasi, antara lain, kuesioner, tes, skala, format observasi, dan lain-lain.
Dari sekian banyak alat evaluasi, secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua,
yakni alat tes dan nontes
2. Kritik dan Saran
Kami
sebagai penulis berharap, makalah ini dapat dipahami dan minta
maaf atas kekurangan dan kelebihannya
dalam penyusunan makalah ini dan kami juga berharap semoga makalah ini
dapat berguna bagi pembaca dan diharapkan ada perbaikan atau saran dan kritik
dari pembaca untuk perbaikan makalah selanjutnya.
Terima Kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Iskandar.
2009. Psikologi Pendidikan. Ciputat:
Gaung Persada Press.
Hadjid, Moh. Alex.2005 Teknik Mengevaluas Pelatihan dan Pengembangan. Jakarta: PT Buana Ilmu Populer.
Arikunto,Suharsimi. 2007.
Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksar.
Wiyono, Bambang Budi dan
Tumardi. 2003. Evaluasi
pembelajaran. Malang; Universitas Negeri Malang.
Sudjana,
Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. PT. Remaja
Rosdakarya:Bandung.
terimakasih tmn...
BalasHapustrims bgt teman ijin yah, www.situspolisi.com
BalasHapus