PEMBUATAN KISI-KISI (TABEL SPESIFIKASI)
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu Tugas
Kelompok
Dosen Pengampu : Naelia Rifatil Muna. S. Psi. M. Pd.
I
Evaluasi Pembelajaran
kelompok 4
Disusun oleh :
Dewi
Purwati (59430581)
Rima
Nadia (59430608)
Susi
Silviyani
(59430610)
Semester VI/ PBI-C/ Tarbiyah
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH
NURJATI
CIREBON
2012
KATA PENGANTAR
Segala
puji dan syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pembuatan Kisi-kisi (Tabel
Spesifikasi)”.
Makalah
ini kami susun dalam rangka memenuhi salah satu tugas kelompok Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran pada Semester VI
Tarbiyah PBI - C tahunI/2012.
Kami
ucapkan mohon ma’af apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam makalah
ini. Kami mengharapkan kritik dan saran kepada rekan-rekan demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfa’at pada kita semua.
Cirebon,
Maret 2012
Penulis
DAFTAR
ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
.................................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah
......................................................................................... 1
C.
Tujuan .......................................................................................................... 1
BAB II PEMBUATAN KISI-KISI (TABEL SPESIFIKASI)
A. Pengertian
Tabel Spesifikasi ........................................................................... 2
B. Fungsi
Tabel Spesifikasi ............................................................................... 2
C. Langkah-langkah
Pembuatan Tabel Spesifikasi ............................................ 4
D. Tindak
Lanjut Sesudah Penyusunan Tabel Spesifikasi .................................. 8
BAB III PENUTUP
- Kesimpulan ……………………………………………………..… 9
- Saran ……………………………………………………………... 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
D. Latar Belakang
Dalam
kegiatan pembelajaran kegiatan yang paling penting adalah melakukan tes, karena
dengan melakukan tes, seorang guru dapat mengetahui sejauh mana kemampuan siswa
dalam memahami materi yang telah dipelajari.
Dalam
penyusunan soal-soal tes terkadang guru mengalami kesulitan, karena dalam
pembuatan soal tersebut diperlukan berbagai pertimbangan agar soal yang dibuat
tidak terlalu sulit, terlalu mudah dan emmbingungkan peserta didik ketika
hendak menjawab soal-soal tersebut.
Dalam
penyususnan tes prestasi hal yang paling penting yang harus dimiliki yaitu
validitas soal-soal yang akan diujikan kepada peserta didik. Untuk memudahkan
guru dalam penyusunan tes maka diperlukan pembuatan kisi-kisi (tabel
spesifikasi).
E. Rumusan Masalah
Dalam
pembuatan makalah ini kami membatasinya kepada beberapa pertanyaan yaitu:
1.
Apa pengertian tabel
spesifikasi?
2.
Apa fungsi tabel
spesifikasi?
3.
Bagaimana
langkah-langkah pembuatannya?
F. Tujuan
Tujuan
dari pembuatan makalah ini adalah untuk:
1.
Mengetahui pengertian
tabel spesifikasi.
2.
Mengetahui fungsi tabel
spesifikasi
3.
Mengetahui
langkah-langkah pembuatan tabel spesifikasi
BAB II
PEMBUATAN KISI-KISI
(TABEL SPESIFIKASI)
E. Pengertian Tabel Spesifikasi
Para
pakar di bidang evaluasi biasanya membuat pe-rencaan ujian dalam bentuk tabel
spesifikasi, tidak terkecuali untuk mata pelajaran bahasa Indonesia.
Menurut Suhar-simi, Arikunto, (2005:175) “Tabel spesifikasi dapat disebut
juga sebagai grid, kisi-kisi, atau blue-print”. Tujuan utama penyusunan
kisi-kisi ini antara lain untuk menjaga agar soal yang disusun tidak menyimpang
dari tuntutan kompetensi dasar dan indikator, serta sesuai pula dengan materi
yang sudah dipelajari siswa. Sejalan dengan pandangan Arikunto itu, Depdiknas
(2005:12) menegaskan bahwa “Kisi-kisi ini merupakan acuan bagi penyusun
instrumen, sehingga siapa pun yang menyusunnya akan menghasilkan isi dan
tingkat kesulitan soal yang relatif sama”.
Hal-hal
yang sebaiknya dimuat dalam kisi-kisi anta-ra lain kompetensi dasar, indikator,
perincian materi, ting-kah laku yang hendak diukur, serta imbangan bobot/
pro-porsi yang dikehendaki oleh penilai. Kecuali itu kisi-kisi seharusnya juga
memuat bilangan yang menunjukkan jum-lah soal yang harus dibuat, serta
perimbangan jumlah soal untuk masing-masing materi uji.
F. Fungsi Tabel
Spesifikasi
Tabel
spesifikasi membantu guru dalam mengadakan penilaian terhadap murid-muridnya
juga berguna untuk dirinya sendiri supaya lebih profesional dalam menyusun tes.
Untuk
menjaga agar tes yang kita susun tidak menyimpang dari bahan (materi) serta
aspek kejiwaan (tingkah laku) yang akan dicakupi dalam tes, dibuatlah tabel
spesifikasi.
Tabel
spesifikasi dapat disebut juga sebagai grid, kisi-kisi atau blueprint.
Ujudnya adalah sebuah tabel yang memuat tentang perperincian materi dan tingkah
laku beserta imbangan/proporsi yang dikehendaki oleh penilai. Tiap kotak diisi
dengan bilangan yang menunjukkan jumlah soal (Suhasimi, 2007:185).
Contoh:
Aspek
yang diungkap
Pokok
Materi
|
Ingatan
(I)
|
Pemahaman
(P)
|
Aplikasi
(A)
|
Jumlah
|
Bagian
I
Bagian
II
Bagian
(terakhir)
|
............
............
............
|
................
.................
.................
|
.............
.............
.............
|
............
............
............
|
Jumlah
|
...........
|
................
|
..............
|
............
|
Tabel
spesifikasi mempunyai kolom dan baris, sehingga tampak hubungan antara materi
dengan aspek yang tergambar dalam TIK. Sebenarnya penyusunan tes bukan hanya
mengingat hubungan antara dua hal tersebut tetapi empat hal yaitu hubungan
antara materi, TIK, kegiatan belajar, dan evaluasi.
Contoh
kaitan antara TIK, materi, kegiatan belajar mengajar dan evaluasi adalah
sebagai berikut:
TIK/TPK : Siswa dapat melaksanakan jual beli
menurut agama islam
Materi : Syarat dan rukun jual-beli
KBM : Informasi dan tanya jawab
tentang jual beli
Evaluasi : Jual beli dengan tidak
memperlihatkan barangnya maka hukumnya?
A.
Sah
C. Mubah
B.
Tidak sah D. Rusak
G. Langkah-langkah Pembuatan
Tabel Spesifikasi
Dalam
pembuatan tabel spesifikasi ini langkah pertama yang harus
dilakukan adalah mendaftar pokok-pokok materi yang akan di teskan kemudian
memberikan imbangan bobot untuk masing-masing pokok materi.
Contoh:
Akan membuat tes untuk evaluasi. Pokok-pokok materinya adalah;
a.
Pengertian (2)
b.
Fungsi Efaluasi (3)
c.
Macam-macam cara
evaluasi (5)
d.
Persyaratan evaluasi (4)
Angka-angka
yang tertera dalam kurung merupakan timbangan bobot untuk masing-masing pokok
materi. Langkah kedua yaitu memindahkan pokok-pokok materi ke
dalam tabel dan mengubah indeks menjadi persentase.
Tabel Spesifikasi Untuk
Menyusun Soal Evaluasi
Aspek
yang diungkap
Pokok
materi
|
Ingatan
|
pemahaman
|
Aplikasi
|
Jumlah
|
Pengertian
evaluasi (14%)
|
7
|
|||
Fungsi
evaluasi (20%)
|
10
|
|||
Macam-macam
cara evaluasi (36%)
|
18
|
|||
Persyaratan
evaluasi (30%)
|
15
|
|||
Jumlah
|
50
butir soal
|
Langkah
ketiga yaitu merinci banyaknya butir soal untuk tiap pokok-pokok materi,
dan angka ini ditulis pada kolom paling kanan. Caranya yaitu dengan membagi
jumlah butir soal (disini ada 50 buah) menjadi 4 bagian berdasarkan imbangan
bobot yang tertera sebagai persentase.
Dalam
contoh ini dimisalkan akan disusun tes berbentuk obyektif dengan jumlah 50
butir soal berbentuk pilihan ganda, karena waktu yang disediakan adalah 75
menit, maka sebagai ancar-ancar waktu adalah bahwa untuk mengerjakan satu buah
soal tes objektif membutuhkan waktu 1 menit untuk membaca dan menjawabnya
sehingga jika disediakan waktu 75 menit untuk tes, maka dapat disusun butir
soal sejumlah: 50 buah soal berbentuk objektif (50 menit), dan 5 buah soal
berbentuk uraian (25 menit). Jadi banyaknya butir soal sangat ditentukan oleh
waktu yang tersedia dan bentuk soal.
1.
Langkah
pembuatan tabel spesifikasi untuk materi yang seragam
Yang
dimaksud “seragam” disini adalah bahwa antara pokok materi yang satu dengan
pokok materi yang lain mempunyai kesamaan dalam imbangan aspek tingkah laku.
Misalnya 50% untuk ingatan, 30% untuk pemahaman, dan 20% untuk aplikasi.
Selanjutnya banyaknya butir soal untuk setiap sel (kotak kecil) diperoleh
dengan cara menghitung persentase dari banyaknya soal bagi tiap pokok materi
yang sudah tertulis di kolom paling kanan.
Contoh Tabel
Spesifikasi Penyusunan Tes Evaluasi
Aspek yang diukur
Pokok
materi
|
Ingatan
(50%)
|
Pemahaman
(30%)
|
Aplikasi
(20%)
|
Jumlah
(100%)
|
Pengertian
evaluasi (14%)
|
(A)
|
(B)
|
(C)
|
7
|
Fungsi
evaluasi (20%)
|
(D)
|
(E)
|
(F)
|
10
|
Macam-macam
cara evaluasi (36%)
|
(G)
|
(H)
|
(I)
|
18
|
Persyaratan
evaluasi (30%)
|
(J)
|
(K)
|
(L)
|
15
|
Jumlah
|
50
|
Untuk
mengisi/menentukan banyaknya butir soal untuk tiap sel adalah sebagai berikut:
Sel
A = 50 % x 7 soal = 3,5 (4
soal)
Sel
B = 30% x 7 soal = 2,1 (2 soal)
Sel
C = 20% x 7 soal = 1,4 (1 soal)
Untuk
memgisi sel-sel yang lain, dilakukan dengan cara yang sama seperti hal nya
mengisi sel A, B, dan C.
Disamping
menggunakan cara seperti diatas, dalam menentukan jumlah butir soal untuk
tiap-tiap pokok materi, ada lagi cara lain yang dapat diambil yaitu mulai dari
pengisian sel-sel kemudian baru diperoleh jumlah soal tiap pokok materi.
2.
Langkah
pembuatan tabel spesifikasi untuk materi yang tidak seragam
Untuk
membuat tabel spesifikasi pokok-pokok materi yang tidak seragam, tidak perlu
mencantumkan angka persentase imbangan tingkah laku di kepala kolom. Pemberian
imbangan dilakukan tiap pokok materi didasarkan atas banyaknya soal untuk pokok
materi itu dan imbangan yang dikehendaki oleh penilaian menurut sifat pokok
materi yang bersangkutan.
Contoh Tabel
Spesifikasi Untuk Penyusunan Tes Evaluasi
Aspek
yang diukur
Pokok
materi
|
Ingatan
(I)
|
Pemahaman
(P)
|
Aplikasi
(A)
|
Jumlah
|
Bab
1 (40%)
|
(A)
|
(B)
|
(C)
|
10
|
Bab
2 (30%)
|
(D)
|
(E)
|
(F)
|
16
|
Bab
3 (30%)
|
(G)
|
(H)
|
(I)
|
14
|
Jumlah
(100%)
|
40
|
Dalam
keadaan seperti dicontohkan misalnya: BAB I mayoritas hafalan, BAB 2 mayoritas
pemahaman, BAB 3 mayoritas aplikasi. Maka imbangan aspek tingkah laku, tidak
dituliskan pada kepala kolom. Penentuan angka yang menunjukkan banyaknya butir
soal pada tiap sel, ditentukan per BAB. Misalnya: untuk Bab I, Ingatan 60%,
pemahaman 30%, aplikasi 10%, maka:
Sel
A = 60% x 10 soal = 6 soal
Sel
B = 30% x 10 soal = 3 soal
Sel
C = 10% x 10 soal = 1 soal
Untuk
Bab 2, ingatan 20%, pemahaman 50%, aplikasi 30%, maka:
Sel
D = 20% x 16 soal = 3 soal
Sel
E = 50% x 16 soal = 8 soal
Sel
F = 30% x 16 soal = 5 soal
Untuk
Bab 3, ingatan 20%, pemahaman 20%, aplikasi 60%, maka:
Sel
G = 20% x 14 soal = 3 soal
Sel
H = 20% x 14 soal = 3 soal
Sel
I = 60% x 14 soal = 6 soal
H. Tindak Lanjut Sesudah
Penyusunan Tabel Spesifikasi
Terdapat
dua langkah lagi sebagai tindak lanjut sesudah penyususnan tabel spesifikasi
untuk emmperoleh seperangkat soal tes yaitu:
a.
Menentukan bentuk soal.
Ada dua hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan bentuk soal yaitu waktu
yang tersedia dan sifat materi yang diteskan.
b.
Menuliskan soal-soal.
Langkah terakhir dalam penyusunan tes adalah penulisan soal-soal tes (item
writing). Langkah ini merupakan langkah penting karena kegagalan dalam hal ini
dapat berakibat fatal. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menuliskan
soal-soal tes yaitu:
1)
Bahasanya harus
sederhana dan mudah dipahami.
2)
Suatu soal tidak boleh
mengandung penafsiran ganda/membingungkan.
3)
Cara mengenal kalimat
atau meletakkan/ menata kata-kata perlu diperhatikan agar tidak ditafsirkan
salah.
4)
Petunjuk mengerjakan.
Petunjuk ini harus dituliskan sedemikian rupa sehingga jelas, dan siswa tidak
bekerja menyimpang dri yang dikehendaki guru.
Untuk
memperoleh sebuah tes yang standar, harus dilakukan uji coba (try out)
berkali-kali sehingga diperoleh soal-soal yang baik. Dengan mengadakan uji coba
terhadap soal-soal tes yang sudah disusun, maka akan memperoleh manfaat yaitu:
pengalaman menggunakan tes tersebut, mengetahui kesukaran bahasa, mengetahui
variasi jawaban siswa, mengetahui waktu yang dibutuhkan, dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Guru
yang baik selalu akan meningkatkan mutu tes yang di gunakan. Oleh karena
menyusun tes itu sukar maka mereka disarankan untuk mengumpulkan soal-soal
tesnya, dan disertai dengan catatan-catatan mengenai butir-butir mana yang
terlalu mudah, terlalu sukar, atau membingungkan.
Dengan cara demikian maka keterampilan guru
dalam menyusun tes akan meningkat, dan akan diperoleh sekumpulan tes yang
mutunya bukan lagi yang paling bawah. Penyusunan tes yang disertai dengan
melalui tabel spesifikasi dapat dijamin bahwa tesnya cukup mempunyai validitas
isi dan validitas tingkah laku.
B. Saran
Kami
mengharapkan kritik dan saran kepada rekan-rekan demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfa’at pada kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto
Suharsimi, 2007, Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.
Sulistyorini,
2009, Evaluasi Pendidikan, Yogyakarta: Teras.
Suherdi, Didi and Cece Rakhmat. 1998. Evaluasi
Pengajaran. Proyek BP3GSD. Depdikbud RI.
Arikunto,
Suharsimi. 2004. Evaluasi Program
Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Iskandar.
2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta:
Gaung Persada Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar